Assalamu’alaikum,,,
Di tahun 2012 saya pernah memposting tentang bagaimana sih cara kirim uang lewat western union? Saat itu saya sebenarnya belum pernah kirim uang lewat Western Union. Lah, gimana mau ngirim? Wong udah ada atm yang lebih praktis. Hehehe.
Tapi akhirnya saya kejadian juga tuh ngirim uang lewat Western Union. Ceritanya rekening bapak mertua di kampung ditutup. Gara-garanya beberapa bulan nggak diisi. Namanya juga tinggal di kampung, tabungan hanya tempat singgah transferan aja, haha. Lainnya lebih baik nabung barang, kayak beras, padi, emas, atau arisan, hehehe.
Karena itu beliau nggak tahu kalau rekeningnya udah kena limit alias kosong saldonya karena biasanya yang ngisi ya anak-anaknya. Kebetulan bulan-bulan itu anak-anaknya kerja di dekat rumah, jadi sering pulang. Uangnya otomatis nggak lewat rekening deh.
Ehh, jadi ngelantur.. back to the track. Saat itu bapak mertua minta dikirimin uang. Berhubung kantor pos lumayan jauh dari rumah, sedangkan uang pengennya cepet sampai, jadi kami memutuskan untuk kirim lewat western union. Kebetulan, di daerah dekat rumah ada indomaret yang bisa melayani western union.
Caranya lumayan gampang. Tinggal isi data sesuai si penerima, dan nanti kita dikasih no MTCN yang akan dipakai oleh si penerima.
Saya pikir sudah cukup sampai di situ. Tetapi saat mertua saya mau ambil uang. Dia tak bisa. Ternyata karena saya kirim lewat indomaret, beliau juga harus ambil di indomaret. Tidak bisa di tempat lain. Meski sama-sama Western Union. Dan tidak ada informasi sama sekali dari pihak indomaret maupun di website nya western union.
Untungnya ada indomaret yang juga melayani western union di sana. Meski lumayan jauh. Lah iya orang di kampung saya cari indomaret aja susah apalagi yang juga bisa menerima kiriman uang. Akhirnya bapak saya mengajukan mengambil uang di sana. Tetapi gagal. :(
Gara-garanya ada kesalahan nama. Gubrakss!! Ternyata namanya harus sama plek dengan di KTP. Sedangkan saya saat itu tidak tahu kalau nama bapaknya alias kakek mertua saya juga tercantum di KTP mertua.
Jadilah saya harus kirim ulang. Pihak Indomaret sendiri tak mau tahu dengan kesalahan itu. Meskipun jelas-jelas muka kami bukan tampang penipu. Oke lahh mereka memang tak mungkin gegabah memberi uang kepada orang sembarangan.
Saat itu saya kirim uang sebesar 600rb. Dengan biaya 25rb setiap transaksi. Jadi total biaya kami 50 rb. Cukuplah itu jadi pelajaran buat kami.
Setelah urusan kirim beres, ternyata ada 1 masalah lagi. Uang belum bisa diambil dengan alasan KAS indomaret tempat bapak mau ambil masih kurang uangnya. Jadi Bapak saya mesti tunggu sampai kira-kira jam 10 pagi untuk mengambil. What??
Yah mungkin karena indomaret nya di kampung, jadi pelanggannya juga sedikit. Tetapi saya TIDAK AKAN LAGI mengirim uang lewat indomaret. Terutama jika ke kampung. Dan syukur Alhamdulillah bapak sudah membuat rekening baru lagi. Jadi urusan kirim mengirim uang lebih mudah.
TIPS MENGIRIM UANG LEWAT WESTERN UNION
Dari pengalaman saya di atas, dapat diambil kesimpulan
-Cek ulang data-data penerima. Terutama data KTP. Karena pengambilan dana disyaratkan menggunakan KTP
-Lebih baik pilih tempat pengiriman yang kira-kira bisa diambil cepat. Misal kantor pos, meskipun saya lebih suka pakai wesel instan kalau lewat pos. Atau Bank yang bekerja sama dengan western union.
-Cek dan pastikan di tempat penerima ada tempat yang sama dengan si pengirim. Misal kalau kirim lewat indomaret, ya di tempat penerima harus ada indomaret yang juga melayani western union.
Saya pikir-pikir lagi sekarang kenapa saat itu kami tidak numpang aja di rekening tetangga ya? Malah lebih gampang urusannya. Yah, tapi pengalaman kami mengirim uang lewat Western Union itu dapat menjadi gambaran bagi teman-teman yang mau ngirim uang :)
Kejadian ini terjadi di tahun 2013 dan baru sempat di post sekarang setelah nginep bertahun-tahun di draft.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih Anda sudah mengunjungi d'journal of ifah.